Ketika Kematian Mendekatimu

Kematian merupakan hal yang pasti akan datang pada setiap makhluk yang hidup. Seberapa kuat kita menolak dan menentang namun karena atas izin Allah swt maka semua yang tidak diinginkan akan terjadi dan pasti akan terjadi.

Kematian sendiri menjadi momok yang sangat menakutkan bagi orang-orang yang sering melakukan maksiat dan hal-hal yang mendatangkan dosa, bagi mereka saat kematian itu datang ingin rasanya mereka kembali untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt tanpa mengulangi perbuatan-perbuatan tersebut. Namun ketika kematian datang bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt maka mereka merasa ingin hidup kembali dan banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sehingga mereka masuk kedalam Surga bersama Rasullullah saw.

Terkadang orang menyangka bahwa kematian jauh darinya hanya karena ia berbadan sehat dan tidak merasa kekurangan satu apapun. Ia hanya menyangka bahwa dirinya tidak akan mati tiba-tiba dan kalaupun dapat terhindar dari kematian yang secara tiba-tiba, ia tidak dapat menghindari datangnya sakit yang secara tiba-tiba. Padahal setiap penyakit pada dasarnya datang secara tiba-tiba dan pada saat ia merasakan sakit maka kematian dekat padanya walaupun akhirnya ia sembuh namun kematian itu pasti akan datang tanpa ia dalam keadaan sakit. Seandainya manusia berpikir dan tahu bahwa kematian mendatangi seseorang tanpa pandang bulu dan tanpa mengenal waktu. Maka mereka akan merasakan bahwa hidup didunia ini tidak akan lama, setiap tahun umur bertambah setiap tahun itu juga umurnya mendekati pada kematian.

Pada saat itu manusia tidak akan pernah lagi merasakan indahnya dunia, mereka tidak akan pernah lagi merasakan harta yang mereka miliki serta kehormatan atau jabatan yang mereka punya dan orang-orang yang mereka sayangi semua akan tinggal didunia tanpa ada yang menemani kecuali keiman dan ketaqwaannya kepada Allah swt.

Bukan berarti dengan mengingat kematian, kita jadi terpuruk lalu ketakutan. Menjadikan kita enggan untuk berusaha didunia. Justru dari dunia inilah ladang setiap amal kita untuk menghadapNya kelak, bagaimana mungkin kita menghadapNya tanpa bekal apapun padahal sangat jelas bahwa kita diciptakan untuk beribadah dan usaha kita didunia merupakan ibadah yang menjadi penyelamat kita saat penghisaban nanti.

Keadaan Orang Beriman dengan Orang Kafir Saat Sakaratul Maut

Allah swt berfirman: “Orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan, ‘Salaamu’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.s. an-Nahl: 32).

Sedangkan orang-orang yang kafir keadaannya begitu menakutkan sehingga bagi mereka sakit yang teramat dahsyat,

Sebagaimana firman Allah swt: “Kalau kamu melihat ketika para mala¬ikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka mereka dan belakang mereka, ‘Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesung¬guhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya”. (Q.s. al-Anfal: 50).

Penutup

Mulailah merenung sejenak tentang hidup yang kita jalani dan berfikir akan kelanjutan setelah hidup didunia lalu lakukan yang terbaik untuk kehidupan kita tanpa melakukan yang telah dilarang oleh Allah swt. Jangan terlalu membangga-banggakan kekuasaan yang kita miliki didunia, karena sesunggungnya kekuasaan itu hanya milik Allah swt. Dan ingatlah setiap pertemuan bukan awal dari semuanya namun pertemuan menjadi pemutus untuk perpisahan. Semoga dengan kita mengingat akan kematian menjadikan kita orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah. Amin Ya Robbalalamin.

Oleh : Desy Ariska
Mahasiswi PAI UMSU dan Kader Ulama Tarjih PWM-SUMUT