Peringatan Untuk Orang yang Mengaku Islam Namun Tidak Beramal dan Beriman


(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Az-Zumar : 9)
         Pada dasarnya setiap manusia berhak memilih agama yang dianutnya, sehingga dengan memilih agama yang diyakini dapat membuat hidupnya memiliki tujuan bahwa ada tuhan yang menjadi tempat dia menyembah dan beriman. Yang menjadi perhatian kepada kita saat ini adalah orang Islam namun aplikasi dari keIslamannya tidak dapat terlihat, bahkan mereka memeluk Islam hanya untuk memproleh keuntungan dari yang mereka cari didunia setelah itu mereka sendiri terhanyut dalam keuntungan-keuntungan itu sehingga lupa dengan apa yang telah mereka ucapkan dari hasil keuntungan tersebut. 

        Lalu apa yang menjadikan orang Islam itu terlihat ke Islamannya?, semua itu tidak luput dari rasa rindu kepada Allah swt dengan menjalankan semua perintahNya dan menjauhkan semua laranganNya. Secara rasional Iman dan Ilmu yang sejalan dengan Islam yang akan menghantarkan umat manusia ketempat yang telah dijanjikan Allah swt kepada umatnya yaitu Surga. Namun ketika Iman hidup dengan nafsu tanpa adanya akal dan Ilmu maka Iman itupun lumpuh dan nafsupun tidak akan terarah. Disinilah dibutuhkannya Islam, dengan Islam dapat menetralisirkan antara Iman dan nafsu serta akal dan Ilmu.

      Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji. Imam Hasan Basri mengatakan Iman itu bukanlah sekedar angan-angan dan bukan pula sekedar basa-basi dengan ucapan akan tetapi sesuatu keyakinan yang terpatri dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.” Dengan demikian iman itu bukan sekedar pengertian dan keyakinan dalam hati, bukan sekedar ikrar dgn lisan dan bukan sekedar amal perbuatan saja tapi hati dan jiwa kosong yang diisi dengan ketaqwaan beribadah kepada Allah swt.


   Orang yang mengaku Islam namun Iman dan Iman untuk keIslamannya kosong maka dia diibaratkan seperti ciri kaum khawarij dimana menurut nabi Muhammad saw orang yang membaca Alquran dan Hadis namun dia tidak mengamalkannya, ucapan itu tidak sampai kekerongkongannya tapi hanya sampai dimulut saja. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762) 

   Bayangkan betapa berat ajab Allah kepada orang-orang Islam yang tidak beramal dan tidak beriman. Ibarat sebuah yang tidak berbuah, Syeikh Abdurrahman bin Qasim An Najdi rahimahullah mengatakan: “Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu itu dicari demi mencapai sesuatu yang lain. Fungsi ilmu ibarat sebatang pohon, sedangkan amalan seperti buahnya. Maka setelah mengetahui ajaran agama Islam, seseorang harus mengiringi dengan amalan, sebab orang yang berilmu yang tidak beramal dengannya lebih buruk keadaannya daripada orang yang bodoh.”

Penutup
      Islam lahir untuk umat yang berilmu, karena jika dia berilmu namun tidak beramal mereka sama saja seperti orang Yahudi. Padahal amal itu adalah buah dari Ilmu, jadi apakah orang orang Islam yang berilmu tapi tidak beramal dan beriman layak disebut Alim?, semua kembali kepada hati kita masing-masing. Orang memang tidak dapat mengukur seberapa taqwanya kita kepada Allah swt, namun Allah swt selalu tahu dengan apa yang kita lakukan dan kita perbuat. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi diakhir nanti, Amin Ya Robbal Alamin.

0 Response to "Peringatan Untuk Orang yang Mengaku Islam Namun Tidak Beramal dan Beriman"