Kenapa Manusia Menjadi Kikir Kepada Hartanya
—
Rabu, 24 Februari 2016
—
Add Comment
—
Artikel Islam
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia kehendaki dan memebatasi (bagi siapa yang dia khendaki) sungguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya”. (QS. Al-Isra :29-30)
Harta adalah karunia yang diberikan Allah SWT kepada semua umat manusia. Meskipun tidak sedikit orang yang menganggap harta itu miliknya sendiri, ia merasa kerja keras untuk mendapat harta itu. Zaman sekarang banyak sekali orang yang mendewa-dewakan hartanya dan itu termasuk sikap tercela dan termasuk perbuatan kikir. Orang yang karakternya demikian mempunyai hati yang keras, tidak mempunyai rasa belaskasihan dan tidak berperikemanusiaan.
![]() |
Ilustrasi |
Harta seolah-olah sudah menjadi tolok ukur tinggi dan rendahnya status sosial seseorang di masyarakat. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian harta menjadi buruan yang senantiasa diintai oleh para pemburunya. Bahkan bagi beberapa orang ada yang bersedia melakukan apapun, untuk bisa mendapatkan harta buruannya, walaupun dengan menghalalkan segala cara. Setelah mendapatkannya, sebagian dari kita, ada yang merasa berat untuk mengeluarkan sebahagian dari harta mereka untuk disedekahkan. Padahal dalam rezeki yang mereka dapatkan, ada hak bagi anak yatim dan kaum dhuafa.
Perbuatan kikir dapat di sebabkan beberapa faktor ada karena hartanya merasa milik sendiri, ada karena takut harta mereka berkurang, ada yang tidak punya rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang kekurangan diluar sana dan ada yang merasa dirinya lebih dari orang lain. Sebagai mana firman Allah swt dalam QS. Al-Baqarah : 268
“Setan menjanjikan (menakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha mengetahui”.
Manusia sekarang ini pada umumnya sudah tidak memperhatikan peringatan Allah SWT, kebanyakan manusia memandang orang yang bahagia adalah orang yang mempunyai harta yang banyak dan mempunyai jabatan atau kedudukan yang tinggi.
Memusnahkan Sifat Kikir dengan Bersedekah di Bulan Ramadhan
Sedekah mereupakan keutamaan yang sangat istimewa bagi orang-orang yang suka berbagi kepada kaum yang lemah. Apalagi jika bersedekah kita lakukan dibulan ramadhan, dengan bersedekah dibulan Ramadhan maka akan berlipat pahala dan keutamaan yang diberkan Allah swt, seperti dalam hadis berikut “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR At-Tirmidzi dari Anas).
Sifat kikir dapat dimusnahkan dengan bersedekah di bulan Ramadhan, setiap orang kikir dengan datangnya bulan Ramadhan terbuka hatinya untuk melihat dan membantu orang-orang yang lemah. Karena dibulan Ramadhan ini dia juga merasakan langsung betapa sakit rasanya tidak makan dan tidak minum dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Sedangkan orang-orang yang lemah itu bahkan sampai berhari-hari dan terkadang lauk yang mereka makanpun tidak seenak dan sesegar yang dia peroleh.
Penutup
Orang yang kikir hidupnya tidak akan merasa bahagia, karena didalam hatinya merasa selalu kekurngan disebabkan enggan berbagi dengan orang-orang disekitarnya. Untuk itu dibulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat dan karunia Allah, mari sama-sama kita mengeluarkan zakat dan bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Ingatlah saudaraku harta yang kita miliki sebagian adalah milik orang-orang yang lemah diluar sana. Dan harta itu tidak akan kita bawa samapai saatnya kita mati. Mari sama-sama dibulan Ramadhan ini kita untuk melihat dan membantu orang-orang yang lemah disekitar kita, agar kelak kita menjadi orang yang beruntung. Amin Ya Robbal Alamin.
0 Response to "Kenapa Manusia Menjadi Kikir Kepada Hartanya"